Senin, 20 Juli 2009

Kebersihan dan Kesucian Orang yang menjaga Shalat

Orang yang mengerjakan shalat lima waktu dengan sungguh-sungguh dengan menyempurnakan syarat-syaratnya serta tuntutan-tuntutannya memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang yang tidak mengerjakannya minimal dalam empat hal:
1. bersih dan suci dari kotoran-kotoran dan najis-najis yang nampak oleh indra.
2. bersih dan suci dari akhlak-akhlak yang rendah dan kotoran-kotoran yang tersembunyi.


3. bersih dan suci dari amal-amal yang buruk dan perbuatan yang hina.
4. bersih dan suci dari dosa-dosa sehingga catatan amalannya putih bersih tiada noda.
Bisa kita pahami dengan mudah bahwa tujuan dari sholat itu adalah empat hal di atas, jika kita membaca ayat di bawah ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فاغْسِلُواْ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُواْ بِرُؤُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَينِ وَإِن كُنتُمْ جُنُباً فَاطَّهَّرُواْ وَإِن كُنتُم مَّرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاء أَحَدٌ مَّنكُم مِّنَ الْغَائِطِ أَوْ لاَمَسْتُمُ النِّسَاء فَلَمْ تَجِدُواْ مَاء فَتَيَمَّمُواْ صَعِيداً طَيِّباً فَامْسَحُواْ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ مَا يُرِيدُ اللّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَـكِن يُرِيدُ لِيُطَهَّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih). sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni'mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur."(Qs. Al-Maidah : 6)
Ayat di atas menjelaskan macam-macam thoharah (bersuci). Wudhu, tayamum dan mandi. Di akhir ayat allah menjelaskan bahwa Dia tidak menghendaki kesusahan bagi hamba-Nya dengan adanya syariat ini. Namun tujuan dari syariat tersebut adalah semata-mata demi kemaslahatan manusia sendiri. Mensucikan manusia dari kotoran-kotoran dan menyempurnakan nikmat-Nya atas mereka. Maka hendaknya sebagai hamba yang beriman kita bersyukur atas nikmat Allah ini.
Yang dimaksud "mensucikan kalian" tidak semata mensucikan jasad dan membiarkan kotoran-kotoran batin. Jika demikian maka tidak sesuai dengan ajaran dienul islam dan merupakan pemahaman yang salah. Maka yang benar adalah mensucikan lahir dan batin. Hal ini bisa kita pahami dari sabda rasul shallallahu ‘alaihi wasallam, "kesucian adalah separoh iman." (HR. Muslim)
Kita juga bisa memahaminya dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
((مثل الصلوات الخمس كمثل نهر جار غمر (كثير) على باب أحدكم يغتسل منه كل يوم خمس مرات))
"perumpamaan shalat lima waktu adalah bagaikan sungai yang mengalir airnya dengan deras di depan rumah salah seorang di antara kalian. Ia mandi di dalamnya setiap hari lima kali." (HR. Muslim)
Maka masih adakah kotoran yang menempel padanya?...
Thaharah ini juga yang dimaksud dari firman Allah,

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.." (Qs. Al-Ankabut : 45)


3 komentar: